Thursday, December 26, 2013

musafir tanpa mahram

No one realizes how beautiful it is to travel until he comes home and rests his head on his old, familiar pillow.” – Lin Yutang
 “Traveling is a brutality. It forces you to trust strangers and to lose sight of all that familiar comfort of home and friends. You are constantly off balance. Nothing is yours except the essential things – air, sleep, dreams, the sea, the sky – all things tending towards the eternal or what we imagine of it.” – Cesare Pavese

above from this quote , my ultimate  believe Allah is always beside me . langkahlah Allah ada untuk melindungi.

"awak perempuan". "tak takut?"
"perempuan jalan tanpa lelaki "
"nanti duit habis"
ini ayat yang aku selalu dengar dan terima kasih atas keperihatinan. doakan kami selamat , fullstop.

jujur tiada apa yang aku ingin buktikan mahupun menunjukkan aku sama taraf dengan Lelaki -- tidak sama sekali . Hatta mampu mengangkat backpack berkilo kilo itupun bukan satu kebanggaan. Bukan sikapku untuk menjadi feminisme. Jujur seperti entry yang dulu dulu sudah ku jelaskan kenapa kaki ini terus melangkah merentas negara. Yang penting setiap kali aku booking ticket mama dan abah say yes -babe redha ibu bapa tu penting , kalau tak redha Allah pun kau tak dapat.

sebenarnya aku nak cerita tentang satu artikel aku godek habis setelah rasa macam tak puas hati , serious i will try to find solid proof sampai jumpa artikel tentang hukum wanita musafir tanpa mahram daripada ustazah fatimah syarha. (dari sini :http://sebarkanbahagia.blogspot.com/2012/08/hukum-wanita-musafir-tanpa-mahram-dalam.html)

jadi ini aku ambil sebijik sebijik dari blog ustazah fatimah syarha dan copy paste masuk ke blog ini , link blog seperti di atas:
"Apakah hukum wanita melakukan musafir tanpa mahram, jika dia tiada mahram yang dapat menemaninya? 

Prof Syeikh Dr. Yusuf al-Qaradhawi berkata, asal hukum ialah janganlah wanita melakukan musafir tanpa mahram. Tapi jika sukar mendapatkan mahram yang mampu menemani, para fuqaha' terbahagi kepada 4 kelompok:

1. Berpegang pada zahir hadis. Haram, samada untuk perjalanan haji atau perjalanan apa seka

lipun.

2. Mengkhususkan nas (dalil) yang brsifat umum. Kelompok ini mengecualikan perempuan tua yang tiada syahwat lagi.

3. Kelompok yang mengecualikan wanita yang bermusafir bersama wanita-wanita yang dapat dipercayai. Bahkan ada yang kata, jika ada teman seorang wanitapun sudah memadai.

4.Kelompok yang berkata wanita boleh musafir jika jalan yang ditempuhi aman dan tidak bahaya. "

--------------------------------
maka aku berpegang pada pendapat ke empat di mana destinasi aku pilih dengan kondisi lebih baik daripada negara sendiri tentang tahap keselamatan dan selebihnya aku serah pada Allah untuk menjadi pelindung. Seperti kata kata ustazah fatimah syarha ini:berbahagialah dengan kelonggaran yang ada. Islam datang untuk memudahkan urusan ummatnya.

p/s: encik A hutang settle sebab saya dah cari hukum siap khilaf lagi ni.

                                                              gambar cilok dari sini

No comments: